Setiap
Orang Dari Kamu Adalah Pemimpin
Dan
Kamu Bertanggungjawab Atas Kepemimpinan Itu
(Al-Hadits,
Shahih Bukhari – Muslim)
Penggalan
Al-Hadits diatas mengantarkan kita akan pentingnya tanggung jawab dalam sebuah
organisasi. Seluruh pengurus dalam sebuah organisasi khususnya dari kalangan
pimpinan harus mampu mempertanggungjawabkan setiap langkah perbuatan yang
mereka lakukan khususnya setiap kesalahan yang secara tidak sengaja diperbuat.
Maka tidak heran banyak orang tidak berani menjadi pengurus dalam sebuah
organisasi bukan karena tidak mampu menjalankan organisasi tersebut namun
mereka lebih cenderung tidak berani diberikan tanggung jawab untuk menjalankan
roda organisasi tersebut.
Berbicara
mengenai tanggungjawab dalam sebuah lembaga ada 2 tipe individu yang sering kita jumpai. Pertama
adalah individu yang tidak mau mengalihkan tanggungjawabnya kepada orang lain
ketika ia gagal melaksanakan amanahnya, tipe individu yang kedua adalah
individu yang tidak ingin dikatakan salah dalam menjalankan amanahnya, mereka
lebih cenderung menyalahkan orang- orang disekitarnya dari kesalahan yang ia
perbuat. Melihat kedua tipe diatas, kita sudah dapat menebak tipe yang mana
yang bertanggung jawab, dan tipe mana yang tidak mempunyai rasa tanggungjawab.
Apakah
Anda Siap Jadi Pengurus Lembaga ?
Iya
,Saya Siap
Apakah
Anda Mampu Mempertanggungjawabkan Setiap Tindakan Yang Anda Lakukan
?
Iya, Saya Siap
Disisi
lain banyak orang cenderung tidak berani memegang tanggung jawab untuk menjadi
pengurus sebuah lembaga, namun disisi lain banyak juga orang dengan mudahnya
mengatakan “Saya Siap!”, tanpa
memikiran terlebih dahulu secara matang kesiapan dirinya untuk menjadi seorang
pengurus lembaga. Sebagian dari mereka hanya mencari sebuah nama, bagaimana
agar organisasi yang mereka jalankan mengangkat nama mereka, tanpa memikirkan
bagaimana mereka mengangkat dalam artian membanggakan organisasi mereka
sendiri.
Hal
yang dituturkan diatas merupakan salah satu contoh perilaku kecil yang boleh
dikatakan tidak bertanggungjawab. Meminjam istilah dari salah satu penulis muda
Indonesia Ma’ruf M.Noor “Banyak orang
yang hidup dari lembaga, namun tidak banyak orang yang bisa menghidupi lembaga”
. Sepenggal kalimat diatas sejalan dengan contoh perilaku yang telah dipaparkan
sebelumnya.
Sikap
tanggung jawab sangat penting ditanamkan dalam berlembaga, seorang ilmuwan
besar dalam goresan pena Sjafri Mangkuprawira mengatakan “The price of
greatness is responsibility" (harga sebuah kebesaran ada di tanggung
jawab). Hal
yang menjadi penopang untuk berdirinya sebuah lembaga yaitu sikap tanggungjawab
dari masyarakat lembaga tersebut. Seberapa besar mereka berkomitmen, maka
sebesar itu pulalah yang mereka harus pertanggungjawabkan.
Budaya
tanggungjawab dari sebuah lembaga diwariskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya secara berkesinambungan melalui proses internalisasi dan
pembudayaan. Melalui kedua proses tersebut budaya tanggungjawab ataupun
pemahaman masyarakat lembaga akan tanggungjawab akan terbentuk dan mengkristal
dalam keperibadian masyarakat dalam lembaga tersebut.
Maka
dari itu penanaman budaya tanggungjawab harus dilakukan sedini mungkin, jika
generasi pertama saja sudah menyalahi aturan tanggungjawab dalam berlembaga,
besar peluang generasi selanjutnya pun akan terinternalisasi akan perilaku
tidak bertanggungjawab. Namun sebaliknya, jika kita membiasakan budaya
tanggungjawab dalam berlembaga besar peluang tertanamanya jiwa-jiwa
tanggungjawab kepada generasi selanjutnya.
Meminjam
tuturan dari Abraham Lincoln “ tanamkanlah budaya tanggungjawab dalam dirimu,
anggap tanggung jawab itu sendiri sudah merupakan bagian dari kebutuhan mu yang
harus kau miliki”. Dari sepenggal tuturan tersebut menjelaskan bahwa
tanggungjawab adalah sebuah kebutuhan yang harus dijalankan oleh masyarakat
berlembaga. Tanggungjawab bukanlah sebuah beban besar yang harus dipikul,
tanggungjawab bukanlah pekerjaan rumit yang harus dijalankan namun tanggungjawab
itu adalah sebuah kebutuhan yang harus dimiliki oleh setiap masyarakat
berlembaga.
Sunting Referensi
Mangkuprawira
, Sjafri . 2009. Pentingnya
Tanggungjawab. (Online) http://ronawajah.wordpress.com/2009/09/29/pentingnya-tanggung-jawab/. Diakses pada tanggal 23 Mei 2012.