JEJAK AWAL SANG VOLUNTEERS
Inilah awal cerita kami sebagai sang
Volunteer dalam mengawal kesuksesan kegiatan Makassar International Writers Festival (MIWF) 2012 yang akan
diselenggarakan pada tanggal 13- 17 Juni 2012. Festival ini nantinya akan mengahadirkan
beberapa penulis internasional, nasional dan penulis lokal, dengan
menitikberatkan pada pertukaran pengalaman dan perluasan kerjasama. Tujun dari
kegiatan ini terpancar dari tema yang diusung yakni “Visiting the Memories” . Program MIWF 2012 ini tersusun dari
beberapa item acara, yang dikemas dalam bentuk diskusi, pembacaan karya, tur
penulis, lokakarya dan panggung komunitas.
Jumat 9 Juni 2012 bertempat di Rumah
Budaya Rumata’ jalan Bonto Nompo 12 merupakan
bukti bisu bertemunya seluruh Volunteer yang berhasil terpilih untuk
mendedikasikan diri dalam kegiatan ini. Pertemuan yang dinahkodai oleh Kak
Afdhalia ini berlangsung dengan baik, canda tawa dan keseriusan tatkala tidak
lupa mewarnai pertemuan kali ini. Pembagian
job seperti LO, MC, Kordinator setiap kegiatan dan Tim kesekretariatan
merupakan agenda rapat perdana yang akan dibahas.
Rasa penasaran terlukis di setiap wajah sang
volunteer, mengenai tugas apa yang diamanahkan kepada mereka sebagai volenteer.
Pembagian tugas ini tentunya berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh masing-
masing volunteer. Volunteer yang memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik
ditempatkan di bagian LO, Volunteer yang mempunyai pengalaman di bidang
kesekretariatan ditempatkan di bagian kesekretariatan. Selain itu bagi
Volunteer yang tidak secara aktif berbahasa Indonesia ditempatkan di bagian
yang tidak perlu berkomunikasi dengan orang lain, Tegas kak Afdhalia.
Setelah pembagian job, masing- masing
volunteer pun mulai menjalin keakraban dengan volunteer lainnya, rasa
persaudaraan pun mulai terikat sesama volunteer. Sebelum pertemuan ini
ditutup, kak Afdhalia sebagai sang nahkoda rapat sekali lagi mempertegas
bahwa “tugas seorang volunteer adalah tugas sukarela, kita bekerja tanpa
mengharapkan sebuah imbalan”. Sebenarnya masing- masing volunteer sudah
mengetahui hal tersebut, “bekerja tanpa mengharapkan imbalan” itu adalah kami,
sang volunteer sejati.
0 komentar:
Posting Komentar