“KETIKA
PEMUDA MEMBANGUN MASYARAKATNYA ”
Cerita ini berawal dari mimpi seorang
pemuda yang ingin melakukan perubahan terhadap desanya dan masyarakat yang
tinggal di desa tersebut. Pemuda ini namanya Irwan, Irwan tinggal di suatu desa
terpencil di atas bukit, namanya desa Kahaya. Desa ini ditempati oleh 66 kepala
keluarga, Kahaya adalah sebuah desa yang terletak jauh dari perkotaan. Kahaya
berjarak sekitar 10 km dari perkotaan
tapi karena jalanan yang sukar untuk dilalui makanya kita membutuhkan waktu
sekitar 4 sampai 5 jam untuk ke desa
tersebut dgn berjalan kaki, sebab tidak ada kendaraan yang dapat melintas di jalan yang berbahaya ini.
Dusun ini belum memiliki penerangan
sendiri serta akses jalan yang sulit untuk dilalui. Sebagian besar warga desa Kahaya
tidak memliki latar belakang pendidikan,
sebagian dari mereka buta aksara
dan tidak mengerti bahasa Indonesia. Seperti inilah gambaran
umum masyarakat disana, perkebunan yang digarap tanpa didasari teknik
pertanian, sehingga hasil alamnya tidak dapat diharapkan menjadi penunjang
perekonomian warga. Sebagian besar mata pencaharian masyarakat kahaya hanyalah sebagai
petani kopi dan markisa. Sebagian besar masyarakat disana tidak mempunyai
semangat untuk hidup, mereka tidak berusaha sama sekali untuk memperbaiki
kondisi desanya, alasannya karena itu adalah hal mustahil, hal yang tidak
mungkin terjadi. Namun ada salah seorang
pemuda yang mempuyai mimpi dan angan untuk merubah total desa tersebut, ia
ingin desanya mempunyai sistem penerangan sendiri, mempunyai akses jalan yang
mudah untuk dilalui dan ingin mengubah masyarakat desa tersebut mnjadi
masyarakat yang kreatif dan mandiri. Dia lah Irwan pemuda yang berani bermimpi
,semangat dan tekad yang kuat adalah
sahabat karibnya, maka nya ia tidak
pernah menyerah ataupun berfikir sedikit pun untuk mundur dari mimpinya.
Suatu hari dengan bantuan beberapa tokoh
masyarakat, pemuda ini megumpulkan seluruh warga, kiranya untuk membicrakan
langkah- langkah apa saja yg harus dilakukan untuk membentuk desa Kahaya menjadi desa yang di idam-idamkan selama ini.
Melalui bantuan dari bebarapa tokoh masyarakat ,akhirnya Irwan mendapatkan kepercayaan oleh seluruh warga
untuk memimpin dalam pembangunan desa tersebut.
“
Kita harus melakukan perubahan terhadap desa kita yg tercinta ini, kita tidak
boleh hanya berpangku tangan menungggu keajaiban tuhan! Kita harus bekerja
sama, dan saling membantu satu sama lain” kata Irwan kepada seluruh masyarakat.
Salah
seorang warga pun angkat bicara “ Itu
Mustahil!!!!! Apa yang kita lakukan hanyalah
hal yang bodoh dan sia- sia, bagaikan memindahkan gunung yangg tinggi. Sampai
kapan pun desa ini tidak akan berubah”!!
“Apapun
hasilnya nanti, baik atau buruk tidak
ada yang tahu, yang penting kita harus berusaha bersama-sama, makanya saya sangat membutuhkan kepercayaan
kalian untuk memimpin pembngunan desa ini , apakah saudara mau diselimuti
kegelapan terus menerus setiap malam nya, apakah saudara mau melihat masyarakat
yang kerjanya hanyalah bermalas-malasan, apakah saudara mau anak- anak kita nantinya
juga tidak bisa menikimati yang namanya bersekolah! kita harus melakukan perubahan terhadap desa
kita ini” kata Irwan sambil melirik ke warga yang anggkat bicara tadi.
Salah
satu tokoh masyarakat yang bernama pak
Muhlis juga mulai angkat bicra ‘ apa
salahnya kita berikan kesempatan kepada pemuda ini! Pemuda ini sangat
bersemangat dan mempunyai niat yang baik, jadi marilah kita mendukung usulan
pemuda ini !
“
Lantas apa yang harus kita lakukan untuk mengubah desa ini ?? kata salah
seorang warga.
“
Irwan pun menjawab dengan lantang dan
tegas “Langkah pertama yaitu kita harus
memikirkan agar aliran listrik dapat masuk di desa ini, dan jalanan harus diperbaiki
sehingga dapat dilalui oleh kendaraan, agar kita tidak susah payah lagi untuk
berjalan kaki berjam-jam untuk turun ke perkotaan. Maka dari itu saya dan beberapa tokoh masyarakat nantinya
akan turun ke kota, bagaimana pun caranya saya harus bertemu dengan pemerintah
setempat kiranya mereka dapat membantu kita semua”
Keesokan
harinya , Irwan dan beberapa tokoh masyarakat pun turun ke kota untuk bertemu dengan
pemerintah setempat. Setiba di kota mereka langsung ke kantor bupati untuk
bertemu dengan bapak bupati.
Ada
yang bisa kami bantu pak ! kata salah seorang karyawan di kantor bupati.
Kami
mau bertemu dengan bapak bupati, kami mempunyai urusan yang sangat penting. Mungkin
bapak bisa membantu untuk mempertemukan kami dengan bapak bupati” kata pak Muhlis.
Kebetulan
bapak bupati sekarang ada diruangannya, mungkin bapak-bapak sekalian bisa langsung
masuk ke ruangannya , mungkin hanya 2 orang yang bisa masuk, yang lainnya
silahkan tunggu di depan pintu, kata karyawan tersebut dengan nada yang sopan!
Selamat
siang pak, kami masyarakat dari desa kahaya, kiranya kami ingin meminta bantuan
kepada bapak “kata Irwan
Bapak
bupati pun menjawab “ Desa kahaya !!!!
baru kali ini aku menerima tamu dari desa Kahaya. Ada keperluan apa,
sehingga bapak relakan jauh-jauh kesini ?
Begini
pak, kami telah merencanakan untuk melakukan pembanguan di desa Kahaya ,
rencananya kami ingin mengusahakan agar
aliran listrik juga dapat dinikmati oleh masyarakat Kahaya. Selain itu
kami juga akan memperbaiki jalanan menuju desa kami, seperti yang bapak tahu,
jalanan menuju desa kami hanyalah dapat dilalui dengan berjalan kaki, tidak
dapat dilalui dengan menggunakan kendaraan.” jawab Irwan.
Sebenarnya,
kami telah mengusahakan agar aliran
listrik dapat dinikmati oleh masyarakat Kahaya,
jarak antara desa Kahaya dan perkotaan begitu jauh merupakan salah
faktor penghambat terbesar sehingga aliran listrik tidak dapat sampai di desa
Kahaya. Selain itu Baru-baru ini kami
sudah memperbaiki jalan raya sekitar perkotaan, dan nantinya kami akan
mengusahakan juga memperbaiki jalan menuju desa Kahaya, tapi kami tidak janji,
sebab dana yang dibutuhkan itu sangat besar. “Kata bapak bupati.
Dengan
perasaan yang sedikit kecewa, pak Muhlis dan Irwan pun pamit pulang!
Setiba
di desa, mereka kembali membicarakan langkah-langkah selanjutnya, namun kali
ini sebagian masyarakat sudah putus asa “ Langkah apa lagi yang ingin
dibicarakan! semuanya sudah jelas, pemerintah hanyalah bisa berjanji, berjanji
dan terus berjanji!! Suatu kesalahan terbesar kalau kalian percaya dengan
pemerintah!!Kata salah seorang warga
“Kita
tidak boleh bersifat pesimis seperti itu, untuk langkah selanjutnya saya sendiri yang akan
tangani. Saya akan berkunjung ke salah satu desa di kota sebelah. Saya dengar
mereka membuat sendiri sistem penerangannya dengan bantuan energi turbin” Kata Irwan
dengan tegas.
Dua
hari kemudian, akhirnya Irwan tiba di desa Bajoe, desa tersebut menggunakan
energi turbin untuk menghasilkan aliran listrik yang nantinya dapat dinikmati
oleh masyarakat sekitar. Irwan pun mulai mempelajari cara merakit dan cara
kerja turbin tersebut sehingga bisa menghasilkan listrik.
Sebulan
kemudian, Irwan pun kembali ke desanya dan menerapkan ilmu yang telah dia
dapat. Namun, untuk membuat sebuah pembangkit tenaga listrik dari turbin, membutuhkan
dana yang begitu besar untuk membeli alat dan bahan yang diperlukan. Setelah
berbicara dengan masyarakat akhirnya disepakati
untuk memungut iuran setiap kepala keluarga. Selain itu mereka juga
meminta pertolongan dari desa-desa sebelah dan pemerintah setempat.
Beberapa
hari kemudian proyek pembuatan turbin pun di mulai dibawah kendali Irwan.
Seluruh alat dan bahan di angkut dengan menggunakan hewan ternak warga seperti
kuda dan kerbau. Seluruh warga ikut berpartisipasi, baik itu bapak-bapak, ibu-ibu,
pemuda-pemuda,bahkan anak-anak kecil juga ikut berpartisipasi. Kerjasama warga
yang begitu kompak ternyata menuai hasil yang baik, beberapa bulan kemudian
proyek pembuatan turbinnya pun selesai. Seluruh ,masyarakat Kahaya pun senang
sebab mereka sekarang dapat menikmati yang namanya energi listrik dari hasil
kerja keras mereka sendiri.
Inilah
hasil kerja kita selama ini, jika kita berusaha dan bekerja sama ,tidak ada
yang tidak mungkin! Kata Irwan.
Selanjutnya
kita harus memperbaiki fasilitas jalanan menuju perkotaan, sehingga dapat
dilalui oleh kendaraan!
Melihat
kerja keras dan kerja sama masyarakat
Kahaya yang begitu besar, pemerintah setempat pun juga berusaha untuk ikut
membantu dalam proyek perbaikan jalanan tersebut. Beberapabulan kemudian, proyek tersebut telah selesai,
sekarang jalanan tersebut sudah bisa dilewati oleh kendaraan.
Masyarakat
kahaya sekarang sudah bisa hidup dengan tenang, mereka sudah bisa menikmati listrik, mereka sudah bisa ke
kota tanpa berjalan kaki lagi, cukup dengan menggunakan kendaraan. Selain itu
masyarakat Kahaya sekarang menjadi masyarakat yang kreatif dan mandiri, dan
berkat pelatihan-pelatihan yang telah diberikan oleh Irwan, sekarang masyarakat
Kahaya sudah pandai menggarap dan memanfaatkan hasil pertaniannya sendiri.
Setahun
kemudian, Kahaya diberikan penghargaan oleh bapak Presiden RI sebagai desa
kreatif dan mandiri. Selain itu Irwan
yang dulunya dikenal sebagai pemuda aneh karena mempunyai mimpi-mimpi
yang terlalu tinggi sekarang sudah diberikan kepercayaan untuk menjadi kepala
desa di desa Kahaya.
“Cerpen ini sengaja ditulis untuk
didedikasikan kepada seluruh pemuda Indonesia. Jangan pernah takut bermimpi,
Nothing is imposible,
Orang sukses
terlahir dari mimpi yang besar.
Hidup Pemuda Indonesia”
2 komentar:
wah... kamu temanx irwan yah??? irwan yg slam ini dicari2 di rumah nalar?? terxta yusri bagian dari jaringanx irwan.. hehehe...
saya sangat ingin hal yg dilakukan irwan,,tpi gk da yang satu faham smua mementingkan kepentingkannya sendiri
Posting Komentar