Kamis, 14 Februari 2013

SIAPKAH ANDA JADI PENGURUS LEMBAGA ?


Setiap Orang Dari Kamu Adalah Pemimpin
Dan Kamu Bertanggungjawab Atas Kepemimpinan Itu
(Al-Hadits, Shahih Bukhari – Muslim)
Penggalan Al-Hadits diatas mengantarkan kita akan pentingnya tanggung jawab dalam sebuah organisasi. Seluruh pengurus dalam sebuah organisasi khususnya dari kalangan pimpinan harus mampu mempertanggungjawabkan setiap langkah perbuatan yang mereka lakukan khususnya setiap kesalahan yang secara tidak sengaja diperbuat. Maka tidak heran banyak orang tidak berani menjadi pengurus dalam sebuah organisasi bukan karena tidak mampu menjalankan organisasi tersebut namun mereka lebih cenderung tidak berani diberikan tanggung jawab untuk menjalankan roda organisasi tersebut.
Berbicara mengenai tanggungjawab dalam sebuah lembaga ada 2 tipe  individu yang sering kita jumpai. Pertama adalah individu yang tidak mau mengalihkan tanggungjawabnya kepada orang lain ketika ia gagal melaksanakan amanahnya, tipe individu yang kedua adalah individu yang tidak ingin dikatakan salah dalam menjalankan amanahnya, mereka lebih cenderung menyalahkan orang- orang disekitarnya dari kesalahan yang ia perbuat. Melihat kedua tipe diatas, kita sudah dapat menebak tipe yang mana yang bertanggung jawab, dan tipe mana yang tidak mempunyai rasa tanggungjawab.
Apakah Anda Siap Jadi Pengurus Lembaga ?
Iya ,Saya Siap
Apakah Anda Mampu Mempertanggungjawabkan Setiap Tindakan Yang Anda Lakukan ?
 Iya, Saya Siap
Disisi lain banyak orang cenderung tidak berani memegang tanggung jawab untuk menjadi pengurus sebuah lembaga, namun disisi lain banyak juga orang dengan mudahnya mengatakan “Saya Siap!”, tanpa memikiran terlebih dahulu secara matang kesiapan dirinya untuk menjadi seorang pengurus lembaga. Sebagian dari mereka hanya mencari sebuah nama, bagaimana agar organisasi yang mereka jalankan mengangkat nama mereka, tanpa memikirkan bagaimana mereka mengangkat dalam artian membanggakan organisasi mereka sendiri.
Hal yang dituturkan diatas merupakan salah satu contoh perilaku kecil yang boleh dikatakan tidak bertanggungjawab. Meminjam istilah dari salah satu penulis muda Indonesia Ma’ruf M.Noor “Banyak orang yang hidup dari lembaga, namun tidak banyak orang yang bisa menghidupi lembaga” . Sepenggal kalimat diatas sejalan dengan contoh perilaku yang telah dipaparkan sebelumnya.
Sikap tanggung jawab sangat penting ditanamkan dalam berlembaga, seorang ilmuwan besar dalam goresan pena Sjafri Mangkuprawira mengatakan “The price of greatness is responsibility" (harga sebuah kebesaran ada di tanggung jawab). Hal yang menjadi penopang untuk berdirinya sebuah lembaga yaitu sikap tanggungjawab dari masyarakat lembaga tersebut. Seberapa besar mereka berkomitmen, maka sebesar itu pulalah yang mereka harus pertanggungjawabkan.
Budaya tanggungjawab dari sebuah lembaga diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya secara berkesinambungan melalui proses internalisasi dan pembudayaan. Melalui kedua proses tersebut budaya tanggungjawab ataupun pemahaman masyarakat lembaga akan tanggungjawab akan terbentuk dan mengkristal dalam keperibadian masyarakat dalam lembaga tersebut.
Maka dari itu penanaman budaya tanggungjawab harus dilakukan sedini mungkin, jika generasi pertama saja sudah menyalahi aturan tanggungjawab dalam berlembaga, besar peluang generasi selanjutnya pun akan terinternalisasi akan perilaku tidak bertanggungjawab. Namun sebaliknya, jika kita membiasakan budaya tanggungjawab dalam berlembaga besar peluang tertanamanya jiwa-jiwa tanggungjawab kepada generasi selanjutnya.
Meminjam tuturan dari Abraham Lincoln “ tanamkanlah budaya tanggungjawab dalam dirimu, anggap tanggung jawab itu sendiri sudah merupakan bagian dari kebutuhan mu yang harus kau miliki”. Dari sepenggal tuturan tersebut menjelaskan bahwa tanggungjawab adalah sebuah kebutuhan yang harus dijalankan oleh masyarakat berlembaga. Tanggungjawab bukanlah sebuah beban besar yang harus dipikul, tanggungjawab bukanlah pekerjaan rumit yang harus dijalankan namun tanggungjawab itu adalah sebuah kebutuhan yang harus dimiliki oleh setiap masyarakat berlembaga.

 Sunting Referensi
Mangkuprawira , Sjafri . 2009. Pentingnya Tanggungjawab. (Online) http://ronawajah.wordpress.com/2009/09/29/pentingnya-tanggung-jawab/. Diakses pada tanggal 23 Mei 2012.


0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Herzlich Wilkommen in mein Blog

Herzlich Wilkommen in mein Blog
Yusri

Meine Freunden

Ich bin Schrifteller

Ketika seorang penulis hanya menunggu, maka sebenarnya ia belum menjadi dirinya sendiri”. [Stephen King]

Cari Blog Ini